Tips Minum Kopi yang Tepat Beserta Waktunya
5 mins read

Tips Minum Kopi yang Tepat Beserta Waktunya

Bagi banyak orang, kopi adalah sahabat sejati di pagi hari. Aromanya yang khas, rasa pahit yang menggoda, dan efek menyegarkan dari kafein membuat kopi jadi minuman favorit sejuta umat. Tapi, tahukah kamu kalau cara dan waktu kamu minum kopi bisa memengaruhi manfaatnya terhadap tubuh? Kalau kamu selama ini merasa minum kopi malah bikin deg-degan, susah tidur, atau nggak se-segar yang diharapkan, mungkin kamu belum minum kopi di waktu yang tepat atau dengan cara yang sesuai.

Nah, di artikel ini kita bakal bahas tips minum kopi yang tepat beserta waktu terbaik untuk menikmatinya. Siapa tahu setelah ini, hubunganmu dengan kopi jadi lebih harmonis!

1. Jangan Langsung Minum Kopi Setelah Bangun Tidur

Kebanyakan orang berpikir minum kopi sesaat setelah bangun tidur adalah solusi paling ampuh buat ngusir kantuk. Padahal, menurut para ahli, itu justru bukan waktu yang ideal.

Setelah bangun tidur, tubuh kita secara alami memproduksi hormon kortisol—hormon yang membantu kita merasa waspada dan terjaga. Kortisol biasanya memuncak sekitar pukul 6–10 pagi, terutama satu jam setelah bangun tidur. Jadi, kalau kamu langsung minum kopi begitu bangun, efek kafeinnya bisa “bertabrakan” dengan kortisol. Hasilnya? Tubuh bisa jadi terbiasa dengan kafein, dan efeknya nggak lagi terasa seampuh dulu. Bahkan, kamu bisa jadi butuh dosis lebih tinggi.

Waktu ideal: Minumlah kopi sekitar 1,5 hingga 2 jam setelah bangun tidur. Misalnya kamu bangun jam 6 pagi, kamu bisa mulai menyeruput kopi sekitar jam 7.30 atau 8 pagi.

2. Hindari Minum Kopi di Sore Hari

Kafein bisa bertahan di dalam tubuh selama 5 hingga 7 jam. Jadi kalau kamu minum kopi sore-sore, misalnya jam 4 atau 5 sore, ada kemungkinan kamu akan kesulitan tidur di malam hari.

Kalau kamu termasuk orang yang sensitif terhadap kafein, sebaiknya hindari minum kopi setelah jam 2 siang. Tapi, kalau kamu merasa bisa tidur nyenyak walau habis ngopi sore, ya itu bisa jadi pengecualian. Tiap orang punya toleransi kafein yang berbeda.

Tips: Kalau butuh “penyegar” sore hari tapi nggak mau ganggu tidur, coba beralih ke kopi decaf (kopi tanpa kafein) atau teh herbal.

3. Jangan Minum Kopi Saat Perut Kosong

Ini salah satu kesalahan umum yang sering dilakukan: minum kopi sebelum sarapan atau saat belum makan apapun. Kafein merangsang produksi asam lambung. Kalau kamu minum kopi saat perut kosong, asam lambung bisa naik dan menyebabkan rasa perih, mual, atau bahkan gangguan pencernaan jangka panjang.

Solusinya: Pastikan kamu sudah makan atau setidaknya ngemil sebelum ngopi. Makanan ringan seperti roti, buah, atau biskuit bisa cukup jadi “alas” buat lambung sebelum kafein masuk.

4. Batasi Jumlah Kopi Per Hari

Walaupun kopi punya banyak manfaat—seperti meningkatkan konsentrasi, memperbaiki mood, bahkan menurunkan risiko beberapa penyakit—semuanya tetap harus dalam batas wajar. Terlalu banyak kafein bisa bikin jantung berdebar, gelisah, susah tidur, bahkan bikin kamu ketergantungan.

Batas aman konsumsi kafein menurut banyak ahli kesehatan adalah sekitar 400 mg per hari, atau setara dengan 3–4 cangkir kopi hitam standar (bukan kopi susu manis yang isinya lebih banyak gula daripada kopi ya!).

Tips: Dengarkan tubuhmu. Kalau kamu mulai merasa gelisah, mudah marah, atau sulit tidur setelah minum kopi, itu tandanya kamu perlu mengurangi porsinya.

5. Pilih Jenis Kopi yang Sesuai

Tidak semua kopi diciptakan sama. Jenis biji kopi, cara sangrai, cara penyeduhan, bahkan tambahan seperti susu dan gula bisa memengaruhi efeknya terhadap tubuh. Misalnya:

  • Espresso: Kecil tapi kuat. Cocok untuk kamu yang butuh ‘tendangan’ cepat di pagi hari.
  • Cold brew: Mengandung kafein lebih tinggi tapi lebih rendah keasaman. Lebih ramah di lambung.
  • Kopi susu: Lebih ringan dan lebih aman buat pemula atau yang sensitif terhadap kafein.
  • Decaf: Pilihan terbaik buat kamu yang tetap ingin menikmati rasa kopi tanpa efek kafein.

6. Kombinasikan dengan Air Putih

Kopi bersifat diuretik, artinya bisa bikin kamu sering buang air kecil. Ini bisa menyebabkan dehidrasi ringan kalau kamu nggak cukup minum air putih. Jadi, setiap kali kamu ngopi, pastikan juga minum cukup air putih sebagai penyeimbang.

Tips: Satu gelas kopi = satu gelas air putih. Gampang, kan?

7. Sesuaikan dengan Aktivitasmu

Minum kopi itu idealnya menyesuaikan dengan kebutuhan harianmu. Misalnya:

  • Pagi menjelang siang (9–11 pagi): Cocok buat memulai hari dengan produktif.
  • Menjelang rapat atau kerja kreatif: Biar otak lebih fokus dan ide mengalir.
  • Sebelum olahraga ringan: Kafein bisa membantu meningkatkan performa fisik, asal nggak berlebihan.

Tapi hindari ngopi hanya karena “kebiasaan” atau karena FOMO (takut ketinggalan tren), terutama kalau tubuhmu sebenarnya nggak membutuhkannya saat itu.

Kesimpulan

Minum kopi bisa jadi ritual yang menyenangkan dan bermanfaat, asalkan dilakukan dengan cara dan waktu yang tepat. Jangan asal-asalan, apalagi sampai jadi candu. Dengan memahami waktu terbaik untuk ngopi dan memperhatikan kondisi tubuh, kamu bisa menikmati manfaat kopi secara maksimal—tanpa efek samping yang mengganggu.

Jadi, yuk, mulai bijak dalam menikmati secangkir kopi. Karena ternyata, waktu dan cara minum yang pas bisa bikin kopi jadi sahabat sejati, bukan musuh dalam diam.

Kalau kamu punya rutinitas ngopi sendiri, jam berapa biasanya kamu minum kopi?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *